Rabu, 29 Mei 2013

TENTANG SOFT SKILL



Soft skill adalah istilah sosiologis yang berkaitan dengan seseorang "EQ" (Emotional Intelligence Quotient), cluster karakter kepribadian, rahmat sosial, komunikasi, bahasa, kebiasaan pribadi, keramahan, dan optimisme yang menjadi ciri hubungan dengan orang lain. Soft keterampilan melengkapi hard skill yang merupakan persyaratan pekerjaan dari pekerjaan dan banyak kegiatan lainnya.
Soft skill adalah atribut pribadi yang meningkatkan interaksi individu, kinerja dan prospek karir. Tidak seperti hard skill, yang sekitar keahlian seseorang dan kemampuan untuk melakukan jenis tertentu tugas atau kegiatan, soft skill berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk berinteraksi secara efektif dengan rekan kerja dan pelanggan dan secara luas berlaku baik dalam dan di luar tempat kerja.
Soft skill seseorang EQ adalah bagian penting dari kontribusi masing-masing untuk keberhasilan suatu organisasi. Terutama organisasi-organisasi berurusan dengan pelanggan tatap muka umumnya lebih berhasil, jika mereka melatih staf mereka untuk menggunakan keterampilan ini. Skrining atau pelatihan untuk kebiasaan pribadi atau sifat-sifat seperti ketergantungan dan kesadaran dapat menghasilkan pengembalian atas investasi yang signifikan bagi suatu organisasi Untuk alasan ini, soft skill semakin dicari oleh pengusaha di samping kualifikasi standar.
Ia telah mengemukakan bahwa dalam sejumlah profesi, soft skill mungkin lebih penting dalam jangka panjang daripada keterampilan kerja. Profesi hukum adalah salah satu contoh di mana kemampuan untuk berhubungan dengan orang secara efektif dan sopan, lebih dari sekadar keterampilan kerja mereka, dapat menentukan keberhasilan profesional pengacara.

Keterampilan Soft kompetensi perilaku. Juga dikenal sebagai Interpersonal Skills, atau keterampilan orang, mereka termasuk keahlian seperti kemampuan komunikasi, resolusi konflik dan negosiasi, efektivitas pribadi, pemecahan masalah secara kreatif, pemikiran strategis, membangun tim, keterampilan mempengaruhi dan keterampilan menjual, untuk beberapa nama.
Softskill dibagi menjadi 2 kategori yaitu intrapersonal skill dan interpersonal skill. Masing-masing dari kategori tersebut mempunyai arti tersendiri.
a) Intrapersonal skill adalah  ketrampilan seseorang dalam mengatur dirinya sendiri untuk    pengembangan kerja secara optimal.
b) Interpersonal skill adalah ketrampilan seseorang dalam hubungan dengan orang lain untuk pengembangan kerja secara optimal.

macam-macam softskill :
1. Inisiatif
        Inisiatif adalah satu tema pernyataan yang saat ini sedang saya alamatkan kepada diri sendiri. Inisiatif dekat hubungannya dengan kepeloporan. Para pelopor adalah pribadi-pribadi yang memiliki kekuatan inisiatif kerja yang menembus ruang-ruang waktu.Inisiator seringkali mengawali kerjanya dari kritik terhadap realitas. Terlebih ketika mereka melihat adanya jarak yang menjeda antara cita-cita dengan karakter zaman.
2. Kemauan
        Kemauan” adalah kata kunci dari segala sukses Punya bakat dan ilmu tidak akan membuat kita sukses. Keinginan harus disertai dengan tindakan untuk mewujudkannya. Bukan hanya sekedar ingin tetapi harus mau dan berusaha memperjuangkannya.
3. Komitmen
        sesuatu yang melampaui segala bentuk perbedaan, perselisihan dan pertengkaran. Ia tidak dapat dihancurkan oleh kekurangan, kelemahan maupun keterbatasan lahiriah… karena ketika kita berani mengikatkan diri dalam sebuah komitmen, kita telah ‘mati’ terhadap kepentingan diri sendiri.
4. Motivasi
        sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut.
5. Kreativitas
        proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada. Dari sudut pandang keilmuan, hasil dari pemikiran kreatif (kadang disebut pemikiran divergen) biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan,tindakan membuat sesuatu yang baru.
6. Komunikasi
         suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya.
7. Berfikir kritis
         suatu aktifitas kognitif yang berkaitab dengan
penggunaan nalar. Belajar untuk berpikir kritis berarti menggunakan
proses-proses mental, seperti memperhatikan, mengkategorikan, seleksi, dan menilai/memutuskan.

8. Mandiri
        melakukan perencanaan hidup dengan baik, bertanggung jawab, dgn sadar akan resiko setiap melakukan sesuatu, dan tanpa campur tangan orang lain. Mandiri juga berarti mengetahui dan memahami mana yang benar dan yang salah, jadi bisa menentukan sikap dengan berlandaskan pemikiran dan pengetahuan sendiri, tanpa *dibumbui atau dipengaruhi* orang lain. Mandiri itu pada intinya tidak mudah minta belas kasihan pada orang lain.
9. Integritas diri
         Suatu pemahaman tentang terwujudnya perkembangan yang seimbang dan sinergis atas berbagai dimensi diri.
Terwujudnya perkembangan diri pribadi secara utuh, tanpa satu pun aspek atau dimensi yang terabaikan.
Adanya perhatian yang seimbang, tepat dan proporsional terhadap semua dimensi diri.
10. Disiplin
         kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang untuk tunduk kepada keputusan, perintah dan peraturan yang berlaku. Dengan kata lain, disiplin adalah sikap menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih. Ada beberapa karakter yang dapat dibentuk berkat Disiplin:
1. Lebih bertanggung jawab,
2. Lebih tegar dalam menghadapi segala situasi kondisi
3. Lebih menghargai orang lain dan waktu.
4. Tidak mudah berputus asa (menyerah)
5. Melatih kejujuran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar