Senin, 19 Januari 2015

E-Business Dan E-commerce

Pada Prinsipnya, E-Business Kerap Didefinisikan Sebagai Aktivitas yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang/atau jasa dengan memanfaatkan internet sebagai transaksi. E-business adalah penambahan proses transaksi atau bisnis dengan dukungan e-commerce, juga dukungan front office berupa peralatan situs web yang dipublish untuk dapat berhubungan dengan pelanggan, supplier, distributor, retail dan terak hir berupa dukungan back office dengan perpaduan aplikasi-aplikasi e-bisnis seperti: e- CRM(Customer Relationship Management), ERP(Enterprise Resources Planning),e-SCM (Supply C hain Management), Selling Chain Management dan lain-lain. (Kalakota,2001, p4) E-business (Inggris: Electronic Business, atau “E-business”) dapat diterjemahkan sebagai kegiatan bisnis yang dilak ukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer. Istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner, seorang CEO perusahaan IBM ini, sekarang merupakan bentuk kegiatan bisnis yang dilakukan  dengan  menggunakan  teknologi  Internet. E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan fleksibel. E-business juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik. Dalam penggunaan sehari-hari, e-business tidak hanya menyangkut e-dagang (perdagangan elektronik atau e-commerce) saja. Dalam hal ini, e-dagang lebih merupakan sub bagian dari e-business, sementara e-business meliputi segala macam fungsi  dan  kegiatan  bisnis  menggunakan  data  elektronik, termasuk  pemasaran Internet (e-pemasaran).Sebagai bagian dari e-business, e-dagang lebih berfokus pada kegiatan  transaksi bisnis lewat www atau Internet. Dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan, e-dagang mempunyai goal untuk menambah revenue dari perusahaan.

Jenis – Jenis E-Business

1. E-commerce Business-to-Consumer (B2C)
Perusahaan e-commerce yang masuk kategori B2C ini memasarkan produk dan jasanya langsung dengan customer (retail). Perusahaan yang menggunakan bentuk e-commerce B2C ini harus mengembangkan situs web yang menarik untuk para pelanggannya misalnya dengan tersedianya pajangan virtual dan katalog multimedia, proses pesanan yang interaktif, dan sistem pembayaran yang aman. Karakteristik pada e-commerce B2C ini adalah terbuka untuk umum karena informasi disebarkan untuk umum dan servis yang diberikan bersifat umum juga (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai.
2. E-commerce Business-to-Business (B2B)
Bentuk e-commerce B2B ini menggambarkan sebuah pasar e-business yang terjadi antara dua perusahaan/organisasi. Karakteristik yang dimiliki oleh perusahaan e-commerce B2B ini biasanya karena trading partner yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan (relationship) yang cukup lama sehingga sudah sama-sama memiliki trust.
3. E-commerce Consumer-to-Consumer(C2C)
Kategori e-commerce C2C ini menggambarkan customer melakukan penjualan langsung kepada konsumen lainnya seperti e-Bay yang merupakan tempat lelang on-line, dimana para pelanggan dan juga perusahaan saling membeli dan menjual ke satu sama lainnya melalui proses lelang secara on-line. Contoh bentuk e-commerce C2C yang lain seperti : iklan personal elektronik suatu produk atau jasa yang digunakan untuk menjual ataupun membeli di situs koran elektronik, portal e-commerce pelanggan, atau situs web personal.
Ruang Lingkup
 Ruang lingkup yang dibahas dalam penulisan topik paper yang berjudul “Penerapan E-Business pada PT. Bank Bukopin”,  meliputi beberapa hal
diantaranya:
1.Analisis penerapan E-business pada beberapa proses suatu sistem berdasarkan jenis fungsionalnya yaitu : Customer Relationship Management (CRM), Supply Chain Management/ERP/Inventory, Sistem Penjualan (E-Commerce), Production, Human Resources Management, Sistem Keuangan (Finance), Sistem Distribusi, dan Sistem Core Banking
2. Usulan penerapan e-commerce yang akan akan dilakukan pada masa akan datang
3.Analsisis Global Management dalam mengantisipasi persaingan usaha bisnis yang ada.
Kunci Sukses dalam E-Bisnis
Berikut ini merupakan factor- factor yang perlu diperhatikan dalam meraih  sukses E-bisnis:
1.      Customer Service
2.      Price
3.      Quality
4.      Fulfillment Time
5.      Agility
6.      Time to Market
7.      Market Reach
Dalam mengimplementasikan konsep E-bisnis, terlihat jelas bahwa meraih keunggulan kompetitif (competitive advantage) jauh lebih mudah dibandingkan mempertahankannya. Secara teoritis hal tersebut dapat dijelaskan karena adanya karakteristik sebagai berikut:
·         Pada level operasional, yang terjadi dalam E-bisnis adalah restrukturisasi dan redistribusi dari bit-bit digital (digital management), sehingga mudah sekali bagi perusahaan untuk meniru model bisnis dari perusahaan lain yang telah sukses;
·         Berbeda dengan bisnis konvensional dimana biasanya sebuah kantor beroperasi 8 jam sehari, di dalam E-bisnis (internet), perusahaan harus mampu melayani pelanggan selama 7 hari seminggu dan 24 jam sehari, karena jika tidak maka dengan mudah kompetitor akan mudah menyaingi perusahaan terkait;
·         Berjuta-juta individu (pelanggan) dapat berinteraksi dengan berjuta-juta perusahaan yang terkoneksi di internet, sehingga sangat mudah bagi mereka untuk pindah-pindah perusahaan dengan biaya yang sangat murah (rendahnya switching cost);
·         Fenomena jejaring (internetworking) memaksa perusahaan untuk bekerja sama dengan berbagai mitra bisnis untuk dapat menawarkan produk atau jasa secara kompetitif, sehingga kontrol kualitas, harga, dan kecepatan penciptaan sebuah produk atau jasa kerap sangat ditentukan oleh faktor-faktor luar yang tidak berada di dalam kontrol perusahaan; dan
·         Mekanisme perdagangan terbuka dan pasar bebas (serta teori perfect competition) secara tidak langsung telah terjadi di dunia internet, sehingga seluruh dampak atau dalil-dalil sehubungan dengan kondisi market semacam itu berlaku terjadi di dunia maya.
Sam Walton, pendiri Wal-Mart, dibesarkan dalam keadaan miskin dalam sebuah komunitas petani di sebuah pedesaan di Missouri. Saat itu Amerika sedang mengalami masa depresi. Kemiskinan yang dialaminya saat beranjak dewasa mengajarkannya tentang nilai dari uang dan ketekunan.
Setelah menyelesaikan kuliahnya di University of Missouri, dia bekerja untuk J.C. Penny dimana dia pertama kali mendapatkan pengalaman mengenai retailing. Dia menjadi pejabat selama masa perang dunia ke 2, dan setelah itu menjadi seorang franchiser yang sukses dari toko Ben Franklin five-and-dime. 
Di tahun 1962, dia mendapat ide untuk membuka toko yang lebih besar, yang berada diarea pedusunan, menawarkan produk dengan harga yang murah dan discount yang besar. Namun pihak manajemen tidak setuju dengan visinya ini. Tanpa kenal menyerah, Walton mengejar visinya, mendirikan Wal-Mart dan memulai 
kisah sukses dari toko retail. Saat Walton meninggal di tahun 1992, kekayaan keluarganya mencapai 25 milyar dollar.
Saat ini Wal-Mart adalah retailer nomor 1 di dunia, dengan lebih dari 4.150 toko, termasuk toko discount, kombinasi antara toko discount dan toko makanan, serta toko gudang yang bersifat keanggotaan (Sam's Club).
Dalam "Running a Successful Company: Ten Rules that Worked for Me," Sam Walton menerangkan tentang 10 prinsip untuk menjalankan sebuah perusahaan yang sukses, yaitu: 

Prinsip 1: Berkomitmenlah untuk mensukseskan bisnis anda. Anda harus lebih mempercayainya dibanding siapapun. Saya rasa, saya bisa mengatasi setiap hambatan karena saya mempunyai hasrat yang sangat kuat. Saya tidak tahu apakah anda harus terlahir dengan hasrat seperti ini, atau anda bisa mendapatkannya dengan cara mempelajarinya. 
Yang saya tahu saya membutuhkannya. Jika anda mencintai pekerjaan anda, maka anda akan berusaha dengan sepenuh hati untuk melakukannya dengan sebaik mungkin. Sehingga cepat atau lambat, orang-orang disekitar akan tertulari hasrat tersebut, seperti sejenis demam.

Prinsip 2. Bagikan keuntungan anda dengan semua kolega anda, dan perlakukan mereka sebagai partner. Sebagai balasannya, mereka juga akan memperlakukan anda sebagai partner, dan bekerja bersama anda untuk mewujudkan impian dan harapan anda yang terindah. 
Tetaplah sebagai sebuah perusahan dan pertahankan kendali jika anda menginginkannya, tapi bertindaklah sebagai pemimpin yang melayani dalam bekerja sama. Dorong kolega anda untuk mempertahankan sahamnya di perusahaan. Tawarkan discount untuk membeli saham, dan beri mereka saham sebagai hadiah untuk masa pensiun. Ini adalah hal terbaik yang bisa kita lakukan.
Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar